8/01/2014

ARTIKEL KESEHATAN TENTANG KANKER

             5 Kebiasaan Yang Menyebabkan Timbulnya Kanker




      Tidak disangka, gaya hidup seringkali berujung kepada masalah kesehatan yang kronis. 
Di jaman yang menuntut segalanya serba cepat, jadi semakin banyak penyebab penyakit yang disebabkan oleh stres dan tekanan yang dialami setiap hari.
Jika berbicara tentang kanker, kebiasaan yang paling sering disebut-sebut sebagai penyebab kanker adalah merokok atau meminum alkohol. Namun ada kebiasaan lain yang juga bisa menyebabkan kanker.

Berikut adalah 5 kebiasaan yang bisa menyebabkan kanker :
 
1. Duduk terlalu lama
Sebuah studi yang dilakukan oleh American Institute for Cancer Research telah menunjukkan bahwa orang yang duduk terlalu lama kesempatan mengalami peradangan di dalam organ internal di perut bagian bawah akan semakin besar dan bisa terkena kanker. Lagipula, duduk terlalu lama bisa mengurangi aktivitas fisik yang bisa menyebabkan kanker endometrium dan kanker usus besar.
 
2. Pengunaan bedak bubuk
Jika suka memakai bedak bubuk, disarankan untuk tidak menggunakannya terlalu banyak, terutama di bagian kewanitaan. Sebuah studi pada tahun 2010 menunjukkan bahwa penggunaan bedak bubuk di daerah kewanitaan bisa menyebabkan kanker ovarium. 
 
3. Bekerja hingga larut malam
Sebuah fakta mengatakan bahwa bekerja larut malam bisa meningkatkan resiko kanker payudara bagi wanita. Pada sebuah studi dengan peserta 2000 wanita, ditemukan bahwa wanita yang bekerja larut malam selama lebih dari 2 bulan bisa terkena penyakit tersebut. Tekanan pada melatonin, gangguan pola hidup dan perubahan gaya hidup adalah penyebab utamanya. Kurangnya vitamin D juga bisa menjadi penyebab lain.
 
4. Tidur di dekat ponsel
Ini adalah kebiasaan yang sering dilakukan dan bisa menyebabkan kanker. Alasan utama mengapa itu bisa terjadi adalah karena pancaran radiasi. Hal ini meningkatkan resiko kanker payudara dan tumor otak.

5. Minuman manis
Gula menguatkan sel kanker dan memperbanyak jumlah sel kanker. Teh manis, soda, dan minuman manis adalah kebiasaan lain yang bisa menyebabkan kanker.

Sumber : Artikel Berita Yahoo

2/28/2014

Yang Perlu Diketahui Tentang Herbal dan Detoxifikasi

PROSES PENYEMBUHAN DENGAN HERBAL DIMULAI DENGAN DETOXIFIKASI




Detoxifikasi adalah suatu sebuah proses penghilangan racun/toxin dari dalam tubuh. Hal ini bukanlah "efek samping" tetapi sebuah proses "tindak balas" yang merupakan awal bekerjanya herbal.
Produk Herbal tersebut melakukan pembersihan racun-racun dalam tubuh. Proses ini tidaklah berlangsung lama berkisar antara 3 sampai 7 hari jika kita rutin atau terus menerus mengkonsumsinya.




Tanda - tanda Proses Detoxifikasi  antara lain :
  • Rasa sakit kepala terutama dibelakang
  • Keluar penyakit kulit/bisul
  • Saklt pinggang
  • Batuk berdahak
  • Agak demam
  • Salesma ( jawa:mbeler)
  • Sakit kaki dari sendi
  • Muntah dan mual
Setiap orang mempunyai tindak balas yang berbeda-beda, tergantng dari penyakit yang diderta oleh orang tersebut.
Namun adakalanya proses tindak balas tersebut tidak ada gejalanya.

Sumber: Dari berbagai Artikel


1/17/2014

Bawang Dayak untuk Pengobatan Kanker, Jantung, dan Diabetes

        Sudah sejak lama bawang dayak dimanfaatkan sebagai obat aneka penyakit, antara lain sembelit, sulit buang air kecil, radang usus, disentri, luka, bisul, muntah, hingga penyakit kuning. Bukan hanya itu, beberapa penyakit berat, seperti kanker payudara, diabetes melitus, hipertensi, dan hiperkolesterol dipercaya dapat diatasi dengan bawang dayak. Meskipun demikian, studi mengenai manfaat bawang dayak untuk kesehatan masih belum banyak dilakukan.

Bawang dayak untuk obat hipertensi dan diabetes 
 
Menurut Prof Dr Sidik Apt (guru besar emiritus Fakultas Farmasi Universitas Padjajaran) bawang dayak mengandung alisin. Senyawa inilah yang bermanfaat menurunkan tekanan darah dan menurunkan kekentalan darah.
Kandungan naphtoquinones dalam bawang dayak dikenal sebagai antimikroba, antifungal, antivirial, dan antiparasitik. Selain itu, naphtoquinones memiliki bioaktivitas sebagai antikanker dan antioksidan. Bukan hanya naphtoquinones, kandungan alkaloid, flavonoid, glikosida, dan saponin juga mendatangkan khasiat kesehatan, yakni sebagai hipoglikemik atau penurun kadar glukosa darah untuk terapi penderita diabetes melitus. Sebuah studi preklinis yang dilakukan oleh Sa’roni, dkk. yang dipublikasikan pada Cermin Dunia Kedokteran tahun 1992 menyatakan bahwa bawang dayak memiliki efek anti-inflamasi atau antiperadangan.
 
Antioksidan, Penangkal Radikal Bebas
 
Tahukah Anda bahwa bawang dayak berkhasiat sebagai antimelanogenesis (mencegah timbulnya bintik atau titik-titik hitam di kulit) dan antioksidan (menangkal radikal bebas). Hal ini disebabkan oleh kandungan senyawa golongan alkaloid, flavonoid, steroid (triterpenoid), glikosida, glikosida antrakinon, dan saponin dalam bawang dayak.

Menurut Dr Sukrasno MS, farmakolog dari Sekolah Farmasi Institut Teknologi Bandung, bawang dayak kaya akan antosianin—senyawa pewarna alami yang memberikan warna merah pada bawang dayak. Menurut Prof. Dr. Sidik, Apt. (guru besar emiritus Fakultas Farmasi Universitas Padjajaran) antosianin merupakan antioksidan yang berperan menetralkan radikal bebas. Berkurangnya kadar radikal bebas dalam tubuh, risiko untuk menderita penyakit kanker, jantung, dan diabetes semakin berkurang.

Fenolik Sederhana dan Naphtokuinones, Agen Antikanker
 
Menurut de Padua dkk dalam Plant Resources of South East Asia tahun 1999, kandungan fenolik sederhana, tanin, quinines, dan antosianin dalam bawang dayak merupakan senyawa yang memiliki efek terhadap pengobatan kanker. Sebuah studi yang dilakukan oleh Vita Permanasari, Mahasiswa Fakultas Kedokteran UGM, menyatakan bahwa ekstrak bawang dayak memiliki kemampuan untuk menghambat perkembangan sel kanker darah manusia.

Sebuah riset ilmiah yang dilakukan oleh Himawan Budityastomo dari Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara membuktikan ekstrak bawang dayak dapat menurunkan tingkat ekspresi cyclin-E sel kanker rahim manusia. Turunnya aktivitas cyclin-E menyebabkan terjadinya apoptosis atau kematian sel kanker. Sementara itu, menurut Petr Babula (peneliti di Department of Natural Drugs, University of Veterinary and Pharmaceutical Sciences, Republik Ceko), naphtokuinones dalam bawang dayak merupakan senyawa yang berperan sebagai agen antikanker.

Bawang Dayak, Pemelihara Kesehatan Ginjal
 
Penelitian lain yang dilakukan oleh Arnida dkk dari Farmasi Universitas Lampung menjelaskan ekstrak bawang dayak dapat menurunkan kadar kalsium urine, meningkatkan volume air seni selama 24 jam (bersifat diuretik atau peluruh kencing), dan menurunkan pH air seni. Aktivitas diuretik pada bawang dayak bisa memudahkan penghancuran dan pengeluaran batu ginjal.

11/15/2013

WARISAN SUKU DAYAK

          Kapsul ALYCHINS berisi 100% ekstrak umbi bawang dayak Eleutherine palmifollia. Dinamai    bawang dayak, mengacu pada bentuk dan warna umbi yang mirip bawang merah Allium cepa.
          Suku Dayak di Kalimantan Tengah dan Timur memnafaatkan umbi tanaman famili Iridaceae itu untuk menyembuhkan berbagai penyakit,sehingga orang menyebutnya bawang dayak. Banyak juga orang mengenalnya sebagai bawang sabrang, bawang kapal, atau bawang berlian.
           Hasil penelitian menunjukan umbi bawang dayak mengandung zat aktif eleitherina, yaitu senyawa antioksidan, antibakteri, antikanker dan antiradikalbebas. Oleh karena itu bawang dayak dapat dipergunakan untuk mencegah dan mempercepat penyembuhan diabetes militus, kanker, tekanan darah tinggi, stroke, dan maag akut. Bahkan secara empiris bawang dayak dengan zat anti alergi-nya terbukti membantu penyembuhan anak - anak penderita autisme